Senin, 28 Desember 2009

Loka bahoka

Pijar-pijar butiran cinta
Menyatu dalam rasa gelora
Memburu kesetiaan asmara
Penuh cemburu membara

Puisi cinta mengalun
Bak tetesan hujan yang meruntut
Menetes jatuh membasahi bumi
Menyusun dalam titik-titiknya

Terasa nafasnya mengadu
Mengejar gairah memuncak
Memecah pesona jiwa
Dalam ratapan cinta

Senin, 23 November 2009

Untukmu Gadis Manis

Larut aku dalam senyumanmu
Teringat akan wajah keceriaan
Dilemma hati ini tak terhampiri
Seperti termangsa khayalan buas
Aku terdiam memikirkan
Gadis manis yang tak ku kenal
Di jalan itu aku hanya mengingatnya
Tepat di sudut pojok tempat itu
Lama aku memandangnya
Sampai terpejam mataku
Masih terasa dalam bayanganku
Rasa ini lama semakin lama
Tersusun runtut menyambung
Perasaan ingin melihatnya lagi
Senyuman gadis yang tak ku kenal

Rabu, 18 November 2009

Sekejap

Entah berapa lama ini
Aku berhari-hari
Hanya bisa menunggu
Kepastian waktu usai
Menutup lembaran-lembaran
Membungkus dalam kuntum

Apa aku sanggup jalani
Masa ini untukku
Kawan-kawan kini telah berlari
Jauh meninggalkan aku

Cukupkah lembaranku
Usai di sini??

Senin, 16 November 2009

enyah kau sepi

Biar saja sepi mengambil semuanya
Aku masih punya senja
Aku masih punya bintang
Tapi jika kau ambil juga
Maka aku akan lebih terasa sepi
Jangan tinggalkan aku di dalamnya
Sepi menjauhlah
Aku tak mau begini
Hinggap dalam jiwamu

Minggu, 15 November 2009

waktunya

belum lama tercipta
kini ingin trus menjadi
melawan hasrat tuk cemburu
memangku nafsu yang tak berhenti
tercipta menunggu waktu
dalam kutipan sair-sair cinta pujangga
aku hanyut terkubur dalam pasir
lembah tak bertuan pun berucap
setiap warna kini tercipta
tak harus selalu
menunggu waktu

Selasa, 27 Oktober 2009

Nyanyikan lah

Kapan lagi kita kan bertemu
Kini tak pernah kulihat
Dirimu lagi
Kau tak ingin kembali
Itu ucapmu dulu
Saat terakhir kita bersama
Aku sadar
Aku menginginkanmu
Tak hanya bayang-bayang dirimu
Tapi seutuh jiwamu
Tuk temani aku

Reff :
Kapan lagi kita kan bertemu
Aku sadar
Aku menginginkanmu
Kau tak ingin kembali
Itu ucapmu dulu

Aku sadar aku menginginkamu
Seutuh jiwamu tuk selalu bersamaku

Kamis, 02 Juli 2009

Ehm

bila senja telah terlelap
aku ingin tetap memandang langit
karena di sana ada pertemuan
antara mentari dan rembulan
sedetik pun tak ingin ku lewatkan
karena aku tak ingin ada rasa perpisahan
berhenti dan menatap

Selasa, 30 Juni 2009

gadisku

Anita . . .
Kau bangunkan aku
Dalam bayangan mimpiku
Rinduku hanya untukmu

Anita . . .
Memoriku selalu ada dirimu
Melangkahku ada bayanganmu
Gejolak hati menggetarkanku

Anita . . .
Sinar matamu penuh damai
Menembus perisai hatiku
Bagaikan bintang malam terpancar
Menembus gelapnya langit malam

Anita . . .
Kau sahabat malamku
Datang membawa cinta
Melangkah dengan puisi

Anita . . .
Kau gadis impianku

kasih

Kau…
Bunga mawar mekar tumbuh merekah
Tiupan angin membawa harum senyummu
Kumbang terbang bebas di angkasa
Mahkota indahmu membawa hasrat kumbang

Lirih suaramu memanggilku
Lantunan nadi terdengar jelas di detakku
Gelombang di lautan menerpa langkahku
Menjemput kau di sana . . .

Ku pasrah dan layu
Takdir telah mengubah cinta dan kasih
Kebaikan hati menepi
Bagai buih terseret ombak ke pantai

Kau . . .
Cinta yang tak kan pudar
Angan dan kenangan yang tak kan mati
Lantunan lagu dan puisi melekat di batinku

Selamat jalan cinta sejati
Ku kan tetap mengagumimu di sini
Kasih . . .

Rabu, 24 Juni 2009

mysteri cinta

Saat awal kita jumpa
Di suatu suasana pesta
Ku t’lah menaruh hati padamu
Tak kuasa ingin ku katakan

Tapi tak kumengerti
Ku hanya bisa melirikmu
Menatap dengan penuh harap
Agar ku bisa bersanding denganmu

Semua pun sirna
Saat kau memiliki hati lain
Ku hampa menyesali
Terkadang membuatku tak mengeri

Andai waktu bisa kembali
Ku tak kan melewati waktu itu
Untuk ungkap isi hati

Sudah . . . ,
Semua sudah lewaat
Biar ku pendam saja
Untuk kenangan di masa tuaku

ting ting

Di sini ku merindukanmu
Di sana ku hanya memandangmu
Sir qolbu menggelegar luas
Memberikan nur ragawi

Bisiki aku tentang dia
Pembawa risalah hati

Tentang rasa cinta ini
Inspirasi tsamrah hasrat batini

Untukmu di bulan Mei
Ku ingin mengawali lirihku
Seorang pecinta rahasia
’tuk menahan gregetnya qolbu

Meski ku t’lah bebas
Melepas terbang bersama angin
Ku tahan segala khayalku
Demi cinta yang tak ingin ku nodai

cinta itu

Apa itu cinta . . . ,
Hanya beri tangis dan bahagia
Kadang menipu kebearan
Demi tercapainya nafsu manusiawi

Memaksakan cinta orang lain
Sebagai pelarian semata
Agar tabah menghadapi cemburu
Mengupas kenangan terlewati

Ketulusan nurani pun terlontar
Saat ungkap misi sejati
Dalam detik kasih sayang
Aku pun rela mati untuknya

Demi kekasih yang dicintai
Meski telah jadi milik orang lain
Cinta sejati tak kan pernah mati
Walau ku harus menebus nyawa

Senin, 15 Juni 2009

merana

Langkah kemenangan dalam setiap batinku
Upaya untuk mengakar dalam setiap sesatku
Bangunkan aku jika aku masih bernyawa
Dan lalui aku jika aku masih bernyawa

Bahaya menanti dari pandangan mata ini
Dengan mengembalikan beban yang mendekatiku
Lihatlah dunia yang jauh dan liar ini

Semakin menatap jauh oleh lingkaran kehidupan dunia ini
Aku semakin sirna
Kebencian menanti dalam hadirku
Bangunkan aku dari tidur gelapku

Orang yang bijaksana adalah orang yang tahu
Dan tahu kalau dia itu orang yang tahu

Mutiara emas rentetan aliran alunan irama jiwaku

lariku

Sejauh mataku memandang
Engkaulah yang menghalangiku
Ku hargai kesetiaanmu, tapi . . .
Berilah setiamu buatku

Aku ingin menatapmu
Dengan jiwa sejatimu
Bukan sebagai orang lain
Dan jubah yang kau pakai

Karena jika demikian
Aku bukan bicara padamu
Melainkan pada orang lain

kesenduan hati

Keyakinan hatiku akan cinta mulai pudar
Mengapa detak jantungku masih berdebar
Dengan perasaan yang seakan aku berhasil
Dialah pilihanku kini t’lah pergi dariku

Kesepian dalam mimpiku dan batinku
Seakan mimpi yang sebenarnya terjadi
Kini apa yang ku dapatkan rasa benci
Semua ku anggap t’lah mati

Kebutuhan akan cinta, wanita, harta, dan rindu
Sudah pudar harapanku, aku lelah begini
Khayalku membawa hidupku terbang ke atas
Kini khayalku pun telah menjatuhkanku

Dunia yang ku anggap penuh gembira
Dunia yang penuh wahana dan tantangan
Dunia penuh rasa semangat berkarya

Semua telah berubah oleh dunia yang nyata
Dunia yang nyata ini menghancurkanku
Hancur, hasrat, harapan, dan keindahan ini
Musnahnya hatiku musnah pula impianku

Senin, 08 Juni 2009

just cinta

malam tak kan pernah kurang
meski tanpa bintang
laiknnya aku menyayangi dirimu
tak kan terhenti tiap detiknya
meski tak pernah selalu jumpa
hati ini ada untukmu
tak kurang seluruh perasaan ini
selalu terpikir dirimu
hanya untuk mu cinta

semi telah datang

musim berganti . . .
bunga mawar mekar di musimnya
sang kumbang menari mengisap madu
angin menerpa lembut bunga-bunga

menyapa ombak yang bergulung
mendengar kicauan burung yang berebutan
merasakan tetesan hujan turun
menghirup hawa pegunungan

salju putih penyejuk hati
bak irama dalam melodi cinta
penghangat jiwa dalam kesesndirian
seperti rembulan pernama yang menyelimuti bumi
mengubah segala isi dalam hati

teriak saja . . . ,
jika kau ingin lepas
menangis saja . . . ,
jika kau ingin lega

buang jauh rasa kecewa yang kau pendam
dalam benak sanubari
kau.............................,
obat dalam kerinduan
di musim yang berganti

rinduku

baik-baik selalu . . . ,
jika aku hidup 1000 tahun lagi
aku akan mengingatmu selalu . . . ,
meski kita berpisah 999 tahun
. . . j’t aime . . .

aku pengen deket denganmu
kenal jauh denganmu
nyampein rindu buatmu
mimpiin tiap waktu

ku tahu mencintai tiap insan
tapi, . . . . .
memiliki adalah jawaban terindah
buat diriku untukmu

Rabu, 03 Juni 2009

fall in love

I can feel love
When the angel coming

I can feel peace
When the love coming

I can feel happily
When the peace coming

I can feel that’s all
If we really to can it

damaiku

Malamku dengan kunang
Redup cahaya dalam bayangan malam
Hilangkan kegelapan menggapai
Termenung duduk di tepi pantai
Mendengar desiran ombak menyapu pasir putih
Pantulan rembulan malam yang lirih

Angin menyahut datangnya ombak
Membelah samudra
Melambiakan nyiur pantai
Suasana dingin membungkam emosi

Segelas bir merah teman berbagi
Melepas kerinduan terselubung dalam diri
Jauhkan kebencian yang merenggut kedamaian

Simpan saja dalam anganmu
Jika itu khayalan imajinasimu
Lupakan sejenak dan buatlah anak-anak tersenyum

putri aku . . .

Puteri . . .
Aku mencintaimu
Karena aku . . .
Cinta kepada Nya
Semoga . . .
Cintamu kepadaku
Menambah cintaku kepada Nya

Aku jatuh di belaianmu
Karena kagumku . . .
Pada kelembutan hatimu

Setiap bayangmu mengiringi laguku
Setiap senyummu terlukis di puisiku

Kini tinggal kenangan dan asa
Biarkan ku pergi lewat senandungku
Ku pendam saja lirik dan baitku ini
Semoga bahagiamu menyertai bahagiaku

Jumat, 22 Mei 2009

aku adalah aku

Aku adalah kupu-kupu
Yang keluar dari kepompongnya
Aku adalah bunga yang mekar
Dari bunga mahkota nan indah
Indah terlihat dari pancaran surga
Birunya langit dan buaian angin yang lembut
Aku adalah raja dengan mahkota emas
Jubah biru yang melekat di pundakku
Dengan dayang-dayang menari
Kekuasaan dan kekuatan menyelimuti
Aku ingin terbang dari duniaku
Meninggalkan kegelapan yang menghantuiku
Bawalah aku terbang sahabat malamku
Agar aku melepaskan segala kebesaranku
Meski aku harus menjadi celaan manusia
Tapi aku masih mampu berdiri & berjuang dari kegelapan
Menanti pasangan hidup sejati
Bersanding dengan aku seorang raja
Yang kini telah tak punya kuasa dan tak diakui
Aku bangga pada apa yang aku dapatkan
Itulah rasa syukurku pada Penciptaku
Yang masih memberikan aku kekuatan, kejujuran,
Kebijaksanaan, keimanan yang akan membawaku kembali
Ke rumahku yang sejati dan abadi

Kamis, 21 Mei 2009

gantung aku

Ungu kini kau pergi jauh dariku
Kemenangan dalam dirimu ada dalam hatiku
Bayangan ungumu sebagai baja dalam dada

Karena engkau aku berhasrat
Karena engkau aku memiliki
Karena engkau aku mencintai

Kini masa baru hadir menemaniku
Hasrat tak ada bahkan harapan pun hilang
Penantian telah selesai jawaban pun tiada

Biru langit tertutup awan putih
Matahari pun tertutup awan mendung
Cukup di sini aku tuntaskan segalanya untukmu

bunga matahariku

Mentari fajar menyongsong kemerahan
Lariku mengejar impian pagi hariku
Pagi cerah menemani perjalananku
Panasnya mentari membakar semangatku

Luasnya langit, pikiran kita pun terasa luas
Sejuknya hawa, pikiran kita pun terasa sejuk
Indahnya pemandangan, pikiran kita pun terasa indah
Pahamilah dalam nurani dan pikiran yang bersih

Kesenangan, kepuasan, dan ketenangan hanya di hati
Keluasan, kejernihan, dan kepusatan hanya di akal

Siapa dia??

Berjalan pagi hari dengan senyuman lebar
Menggali untuk mencari hati
Aku mencari belahan tulang rusuk ini
Mengharapkan do’a terkabulkan
Aku merintih, menangis tanpa air mata

Musnahkan aku tanpa kehadirannya
Kehadiran hijau muda menarik hati
Mungkinkah ia bagian dari jiwa

Sabtu, 16 Mei 2009

Ketulusan hati

Mulai menggali dari atas
Hindari tanah dan batu yang keras
Berusahalah dengan sungguh dan tulus ikhlas
Hati yang beku ini akan cinta akhirnya hancur

Tetesan air hujan yang terus berulang
Menghancurkan batu karang beku keras
Keikhlasan dan ketulusan hati yang benar
Melelehkan kebekuan hati orang yang ku nanti

Badai pasti akan cepat berlalu
Musim dan cuaca pasti berganti
Kapan dengan jantung meraku
Aku akan tetap menunggu dengan setia

Senin, 04 Mei 2009

Tak tahu

Malamku semakin larut
Debar jantunku menunggu hadirmu
Saat dering SMS dating jawaban
Apa yang terjadi?
Bukan sebuah keputusan melainkan peertanyaan
Ada tanda keseriusan ku ungkapkan dengan hati berdebar
Menunggu terus lama menantinya
Dia adalah putri pilihan bidadari hatiku

Kamis, 30 April 2009

Berjalan

Aku lelah berjalan
Menyusuri bukit yang tinggi
Menelusuri sungai yang panjang
Semoga aku cepat pulang dan senang

Perangai

Cindai merantau mencari tempat perkemahan
Tersesat dalam jurusan yang berbeda
Melangkah dalam kaki yang lelah
Perut keroncongan menahan laparnya

gairahku

Ku ungkap segala rasa di hati
Tentang getaran detak nadiku
Saat malam purnama
Dan bintang-bintang menari
di redupnya malam

Selasa, 28 April 2009

Detak nadiku

Ku buka coretanmu nan indah
Aba cadabra . . . aba cadabra . . .
Sambaran petir menyayat detak nadiku
Kata demi kata terlukis perangaimu

Sang Amor menancapkan panah hatinya
Mengikat erat dengan rantai emasnya
Membungkam seribu bahasa dari kalbuku
Ku lukiskan wajahmu dengan tinta hitamku

Ku rangkai kata buatmu
Untuk ungkap segala sesuatu tentang kita
Seperti burung yang terbang bebas berpasangan
Dengan gagah mengepakkan sayap indahnya

Senin, 27 April 2009

Emosi pudjangga

Tersayang untukmu yang di sana
Jauh merantau mengikuti gerakan angin yang berhembus
Arah matahari dari timur tenggelam ke ufuk barat

Tak pernah lelah kakimu berjalan
Di atas bumi yang bulat serta tanpa ujung
Hanya ada senyuman manis dibalik wajahmu
Yang indah mewarnai bunga-bunga di taman surga
Dunia yang fana

Gulungan ombak hembusan angin sepoi-sepoi
Sinar mentari yang tak pernah lelah menyertai perjalananmu
Akankah engkau pergi meninggalkanku jauh di sini
Tinggal bayanganmu yang ada di dalam benak sang pudjangga
Engkau akan selalu ku kenang dalam setiap coretan tinta
Di atas kertas putih ku menarikan pena emas untukmu

Ingin ku goreskan tinta dari pena emas
Di birumu langit dan putihnya awan

Sabtu, 25 April 2009

Cerita cinta

Ada rindu di hati
Terasa sendu saat sendiri
Melamun berharap ‘tuk jadi pergi

Malam minggu berdua
Dengan modal cinta buta

Ada tawa dikejar satpam
Putar-putar kota
Kayak orang tak punya rumah
Inilah cerita cinta

Kisah dua orang remaja
Saling mengikat janji suci
Sebagai jawaban
Awal kesetiaan

Mentari pagi

Bangun pagi-pagi cari sikat gigi
Sang cahaya terlihat di ufuk timur
Barikan kehangatanmu & kehangatan jalan
Kau terangi jalan dengan cahayamu

Ku kayuh sepeda ini melewati bukit-bukit
Menuju cita-cita lama
Putaran dua lingkaran membakar
Suara gaduh dari sepeda tua ini

Harapan adalah milik sang usaha
Bukan asa kalau sudah putus
Jauh dalam dari kegelapan
Akan kembali dengan cahaya kemenangan

Ayo bergegas . . .
Kita sudah dekat

Selasa, 21 April 2009

Sendiri

Hidup sendiri menyepi dari keramaian
Terpendam emosi-emosi berontak
Masalah menumpuk dalam pikiran
Siapa kan beri jawaban atas setiap pertanyaan

Nyawa di ujung ibu jari
Hidup hanya pasrah pada Illahi
Jauh dari rumah terasa sendiri
Walaupun harta melimpahi diri

Oh.. oh... oh inikah hidup
Kita kaya besok miskin
Apakah tujuan hidup ini,
wahai Dzat Pencipta Alam
ibadah, iman dan taqwa kan membimbing diriku

Selasa, 14 April 2009

TUNTUTAN ZAMAN

Hidup dari kekerasan menuju kebahagiaan
Itulah kata mereka yang berdusta
Sejarah akan terus berulang-ulang
Meski perjalanan ini terasa beda

Karena tuntutan zaman orang jadi gila
Kalau tak ikut gila kita ngga’ kebagian
Yang kuasa adalah yang menang
Yang berjuang adalah yang hidup

Zaman berubah manusia berubah
Akal kalah dengan nafsu
Teriakkan amarahmu pada mereka
Siapa salah KAU atau AKU

Rabu, 18 Maret 2009

Duniaku

Perjalanan panjang ini akan selalu membawaku ke dalam putaran dunia.
Menari aku tetap menggerakkan kaki bergerincing
Meski lapuk aku menapakkan langkah
Pancaran semangat tetap jua bertahan
Tetesan peluh memberi tanda hangatnya dunia
Wow ucapan rasa kagum
Bagian dunia yang menjadi misteri
Lama terperangkap kawan dunia
Aku tetap menuju tujuan awal
Mengitari dunia dan mengakhirinya

Kamis, 19 Februari 2009

22:26:41

Cinta menjadi belenggu
Memendam segala galau dan resah
Mengalir seperti kehidupan dalam kebahagiaan
Demi memendam perasaan sayang
Yang terkadang tak terukur
Tetapi,
Tetap terhitung lamanya waktu

Senin, 05 Januari 2009

berlayar ke pulau

Ketika melihat pulau yang jauh
Aku ingin mendayung ke sana sendirian
Menemukan harta karun di sana
Menjadikan rumah impian

Ku berulang kali berlayar
Mengarungi samudra luas
Dengan jiwa kebanggaan
Keberhasilan yang tak pernah dirasakan orang

Semua pun berlalu
Seiring ombak yang membawaku
Angin yang membisikku
Nyanyian burung liar di samudra lepas

Harusnya aku berlayar ke sana
Dengan kapal yang besar
Membawa orang-orang di sini
Menjadikan mereka berhasil

Sehingga tak ada kemiskinan
Yang menjadikan dilema kehidupan
Keterpurukan jeritan dan tangis

awal langkahku

Saat mentari bangunkan pagiku
Ku buka lembaran hidup baru
Mengawali langkah menuju prestasi
Ku ingat malam kesendirianku
Menjadi lawan tangguhku
Kini aku telah terbebas
Lepas dari semua belenggu

Saat ini
Aku telah berdikari
Memandang masa depan
Kan kuberikan harapan baru
Kepada mereka yang lemah
Agar hidup selayaknya
Penuh kebahagiaan

Saat kebebasan
Menjadikan senyuman dunia
Berbagi rasa dengan mereka
Memberikan secuil nasi
Menjadi topangan keluarga mereka

Saat terindah
Aku melihat senyuman mereka
Lebih indah dari kemarin
Sebuah ketulusan harapan
Kini telah menjadi kenyataan

Sabtu, 03 Januari 2009

10 malam di bulan Januari

Selamat tinggal
Selamat jalan
Sayonara
Hanya Engkau
Kekasihku n’ Sahabatku
Biarkan waktu kan menggantikanmu
Dengan bayangan hatiku
Lupakan saja
Benih cinta yang pernah ku tanam
Aku tak ingin ada penyesalan
Luka yang memendam
Membakar semua harapanmu