Pijar-pijar butiran cinta
Menyatu dalam rasa gelora
Memburu kesetiaan asmara
Penuh cemburu membara
Puisi cinta mengalun
Bak tetesan hujan yang meruntut
Menetes jatuh membasahi bumi
Menyusun dalam titik-titiknya
Terasa nafasnya mengadu
Mengejar gairah memuncak
Memecah pesona jiwa
Dalam ratapan cinta
Senin, 28 Desember 2009
Senin, 23 November 2009
Untukmu Gadis Manis
Larut aku dalam senyumanmu
Teringat akan wajah keceriaan
Dilemma hati ini tak terhampiri
Seperti termangsa khayalan buas
Aku terdiam memikirkan
Gadis manis yang tak ku kenal
Di jalan itu aku hanya mengingatnya
Tepat di sudut pojok tempat itu
Lama aku memandangnya
Sampai terpejam mataku
Masih terasa dalam bayanganku
Rasa ini lama semakin lama
Tersusun runtut menyambung
Perasaan ingin melihatnya lagi
Senyuman gadis yang tak ku kenal
Teringat akan wajah keceriaan
Dilemma hati ini tak terhampiri
Seperti termangsa khayalan buas
Aku terdiam memikirkan
Gadis manis yang tak ku kenal
Di jalan itu aku hanya mengingatnya
Tepat di sudut pojok tempat itu
Lama aku memandangnya
Sampai terpejam mataku
Masih terasa dalam bayanganku
Rasa ini lama semakin lama
Tersusun runtut menyambung
Perasaan ingin melihatnya lagi
Senyuman gadis yang tak ku kenal
Rabu, 18 November 2009
Sekejap
Entah berapa lama ini
Aku berhari-hari
Hanya bisa menunggu
Kepastian waktu usai
Menutup lembaran-lembaran
Membungkus dalam kuntum
Apa aku sanggup jalani
Masa ini untukku
Kawan-kawan kini telah berlari
Jauh meninggalkan aku
Cukupkah lembaranku
Usai di sini??
Aku berhari-hari
Hanya bisa menunggu
Kepastian waktu usai
Menutup lembaran-lembaran
Membungkus dalam kuntum
Apa aku sanggup jalani
Masa ini untukku
Kawan-kawan kini telah berlari
Jauh meninggalkan aku
Cukupkah lembaranku
Usai di sini??
Senin, 16 November 2009
enyah kau sepi
Biar saja sepi mengambil semuanya
Aku masih punya senja
Aku masih punya bintang
Tapi jika kau ambil juga
Maka aku akan lebih terasa sepi
Jangan tinggalkan aku di dalamnya
Sepi menjauhlah
Aku tak mau begini
Hinggap dalam jiwamu
Aku masih punya senja
Aku masih punya bintang
Tapi jika kau ambil juga
Maka aku akan lebih terasa sepi
Jangan tinggalkan aku di dalamnya
Sepi menjauhlah
Aku tak mau begini
Hinggap dalam jiwamu
Minggu, 15 November 2009
waktunya
belum lama tercipta
kini ingin trus menjadi
melawan hasrat tuk cemburu
memangku nafsu yang tak berhenti
tercipta menunggu waktu
dalam kutipan sair-sair cinta pujangga
aku hanyut terkubur dalam pasir
lembah tak bertuan pun berucap
setiap warna kini tercipta
tak harus selalu
menunggu waktu
kini ingin trus menjadi
melawan hasrat tuk cemburu
memangku nafsu yang tak berhenti
tercipta menunggu waktu
dalam kutipan sair-sair cinta pujangga
aku hanyut terkubur dalam pasir
lembah tak bertuan pun berucap
setiap warna kini tercipta
tak harus selalu
menunggu waktu
Selasa, 27 Oktober 2009
Nyanyikan lah
Kapan lagi kita kan bertemu
Kini tak pernah kulihat
Dirimu lagi
Kau tak ingin kembali
Itu ucapmu dulu
Saat terakhir kita bersama
Aku sadar
Aku menginginkanmu
Tak hanya bayang-bayang dirimu
Tapi seutuh jiwamu
Tuk temani aku
Reff :
Kapan lagi kita kan bertemu
Aku sadar
Aku menginginkanmu
Kau tak ingin kembali
Itu ucapmu dulu
Aku sadar aku menginginkamu
Seutuh jiwamu tuk selalu bersamaku
Kini tak pernah kulihat
Dirimu lagi
Kau tak ingin kembali
Itu ucapmu dulu
Saat terakhir kita bersama
Aku sadar
Aku menginginkanmu
Tak hanya bayang-bayang dirimu
Tapi seutuh jiwamu
Tuk temani aku
Reff :
Kapan lagi kita kan bertemu
Aku sadar
Aku menginginkanmu
Kau tak ingin kembali
Itu ucapmu dulu
Aku sadar aku menginginkamu
Seutuh jiwamu tuk selalu bersamaku
Kamis, 02 Juli 2009
Ehm
bila senja telah terlelap
aku ingin tetap memandang langit
karena di sana ada pertemuan
antara mentari dan rembulan
sedetik pun tak ingin ku lewatkan
karena aku tak ingin ada rasa perpisahan
berhenti dan menatap
aku ingin tetap memandang langit
karena di sana ada pertemuan
antara mentari dan rembulan
sedetik pun tak ingin ku lewatkan
karena aku tak ingin ada rasa perpisahan
berhenti dan menatap
Selasa, 30 Juni 2009
gadisku
Anita . . .
Kau bangunkan aku
Dalam bayangan mimpiku
Rinduku hanya untukmu
Anita . . .
Memoriku selalu ada dirimu
Melangkahku ada bayanganmu
Gejolak hati menggetarkanku
Anita . . .
Sinar matamu penuh damai
Menembus perisai hatiku
Bagaikan bintang malam terpancar
Menembus gelapnya langit malam
Anita . . .
Kau sahabat malamku
Datang membawa cinta
Melangkah dengan puisi
Anita . . .
Kau gadis impianku
Kau bangunkan aku
Dalam bayangan mimpiku
Rinduku hanya untukmu
Anita . . .
Memoriku selalu ada dirimu
Melangkahku ada bayanganmu
Gejolak hati menggetarkanku
Anita . . .
Sinar matamu penuh damai
Menembus perisai hatiku
Bagaikan bintang malam terpancar
Menembus gelapnya langit malam
Anita . . .
Kau sahabat malamku
Datang membawa cinta
Melangkah dengan puisi
Anita . . .
Kau gadis impianku
kasih
Kau…
Bunga mawar mekar tumbuh merekah
Tiupan angin membawa harum senyummu
Kumbang terbang bebas di angkasa
Mahkota indahmu membawa hasrat kumbang
Lirih suaramu memanggilku
Lantunan nadi terdengar jelas di detakku
Gelombang di lautan menerpa langkahku
Menjemput kau di sana . . .
Ku pasrah dan layu
Takdir telah mengubah cinta dan kasih
Kebaikan hati menepi
Bagai buih terseret ombak ke pantai
Kau . . .
Cinta yang tak kan pudar
Angan dan kenangan yang tak kan mati
Lantunan lagu dan puisi melekat di batinku
Selamat jalan cinta sejati
Ku kan tetap mengagumimu di sini
Kasih . . .
Bunga mawar mekar tumbuh merekah
Tiupan angin membawa harum senyummu
Kumbang terbang bebas di angkasa
Mahkota indahmu membawa hasrat kumbang
Lirih suaramu memanggilku
Lantunan nadi terdengar jelas di detakku
Gelombang di lautan menerpa langkahku
Menjemput kau di sana . . .
Ku pasrah dan layu
Takdir telah mengubah cinta dan kasih
Kebaikan hati menepi
Bagai buih terseret ombak ke pantai
Kau . . .
Cinta yang tak kan pudar
Angan dan kenangan yang tak kan mati
Lantunan lagu dan puisi melekat di batinku
Selamat jalan cinta sejati
Ku kan tetap mengagumimu di sini
Kasih . . .
Rabu, 24 Juni 2009
mysteri cinta
Saat awal kita jumpa
Di suatu suasana pesta
Ku t’lah menaruh hati padamu
Tak kuasa ingin ku katakan
Tapi tak kumengerti
Ku hanya bisa melirikmu
Menatap dengan penuh harap
Agar ku bisa bersanding denganmu
Semua pun sirna
Saat kau memiliki hati lain
Ku hampa menyesali
Terkadang membuatku tak mengeri
Andai waktu bisa kembali
Ku tak kan melewati waktu itu
Untuk ungkap isi hati
Sudah . . . ,
Semua sudah lewaat
Biar ku pendam saja
Untuk kenangan di masa tuaku
Di suatu suasana pesta
Ku t’lah menaruh hati padamu
Tak kuasa ingin ku katakan
Tapi tak kumengerti
Ku hanya bisa melirikmu
Menatap dengan penuh harap
Agar ku bisa bersanding denganmu
Semua pun sirna
Saat kau memiliki hati lain
Ku hampa menyesali
Terkadang membuatku tak mengeri
Andai waktu bisa kembali
Ku tak kan melewati waktu itu
Untuk ungkap isi hati
Sudah . . . ,
Semua sudah lewaat
Biar ku pendam saja
Untuk kenangan di masa tuaku
ting ting
Di sini ku merindukanmu
Di sana ku hanya memandangmu
Sir qolbu menggelegar luas
Memberikan nur ragawi
Bisiki aku tentang dia
Pembawa risalah hati
Tentang rasa cinta ini
Inspirasi tsamrah hasrat batini
Untukmu di bulan Mei
Ku ingin mengawali lirihku
Seorang pecinta rahasia
’tuk menahan gregetnya qolbu
Meski ku t’lah bebas
Melepas terbang bersama angin
Ku tahan segala khayalku
Demi cinta yang tak ingin ku nodai
Di sana ku hanya memandangmu
Sir qolbu menggelegar luas
Memberikan nur ragawi
Bisiki aku tentang dia
Pembawa risalah hati
Tentang rasa cinta ini
Inspirasi tsamrah hasrat batini
Untukmu di bulan Mei
Ku ingin mengawali lirihku
Seorang pecinta rahasia
’tuk menahan gregetnya qolbu
Meski ku t’lah bebas
Melepas terbang bersama angin
Ku tahan segala khayalku
Demi cinta yang tak ingin ku nodai
cinta itu
Apa itu cinta . . . ,
Hanya beri tangis dan bahagia
Kadang menipu kebearan
Demi tercapainya nafsu manusiawi
Memaksakan cinta orang lain
Sebagai pelarian semata
Agar tabah menghadapi cemburu
Mengupas kenangan terlewati
Ketulusan nurani pun terlontar
Saat ungkap misi sejati
Dalam detik kasih sayang
Aku pun rela mati untuknya
Demi kekasih yang dicintai
Meski telah jadi milik orang lain
Cinta sejati tak kan pernah mati
Walau ku harus menebus nyawa
Hanya beri tangis dan bahagia
Kadang menipu kebearan
Demi tercapainya nafsu manusiawi
Memaksakan cinta orang lain
Sebagai pelarian semata
Agar tabah menghadapi cemburu
Mengupas kenangan terlewati
Ketulusan nurani pun terlontar
Saat ungkap misi sejati
Dalam detik kasih sayang
Aku pun rela mati untuknya
Demi kekasih yang dicintai
Meski telah jadi milik orang lain
Cinta sejati tak kan pernah mati
Walau ku harus menebus nyawa
Senin, 15 Juni 2009
merana
Langkah kemenangan dalam setiap batinku
Upaya untuk mengakar dalam setiap sesatku
Bangunkan aku jika aku masih bernyawa
Dan lalui aku jika aku masih bernyawa
Bahaya menanti dari pandangan mata ini
Dengan mengembalikan beban yang mendekatiku
Lihatlah dunia yang jauh dan liar ini
Semakin menatap jauh oleh lingkaran kehidupan dunia ini
Aku semakin sirna
Kebencian menanti dalam hadirku
Bangunkan aku dari tidur gelapku
Orang yang bijaksana adalah orang yang tahu
Dan tahu kalau dia itu orang yang tahu
Mutiara emas rentetan aliran alunan irama jiwaku
Upaya untuk mengakar dalam setiap sesatku
Bangunkan aku jika aku masih bernyawa
Dan lalui aku jika aku masih bernyawa
Bahaya menanti dari pandangan mata ini
Dengan mengembalikan beban yang mendekatiku
Lihatlah dunia yang jauh dan liar ini
Semakin menatap jauh oleh lingkaran kehidupan dunia ini
Aku semakin sirna
Kebencian menanti dalam hadirku
Bangunkan aku dari tidur gelapku
Orang yang bijaksana adalah orang yang tahu
Dan tahu kalau dia itu orang yang tahu
Mutiara emas rentetan aliran alunan irama jiwaku
lariku
Sejauh mataku memandang
Engkaulah yang menghalangiku
Ku hargai kesetiaanmu, tapi . . .
Berilah setiamu buatku
Aku ingin menatapmu
Dengan jiwa sejatimu
Bukan sebagai orang lain
Dan jubah yang kau pakai
Karena jika demikian
Aku bukan bicara padamu
Melainkan pada orang lain
Engkaulah yang menghalangiku
Ku hargai kesetiaanmu, tapi . . .
Berilah setiamu buatku
Aku ingin menatapmu
Dengan jiwa sejatimu
Bukan sebagai orang lain
Dan jubah yang kau pakai
Karena jika demikian
Aku bukan bicara padamu
Melainkan pada orang lain
kesenduan hati
Keyakinan hatiku akan cinta mulai pudar
Mengapa detak jantungku masih berdebar
Dengan perasaan yang seakan aku berhasil
Dialah pilihanku kini t’lah pergi dariku
Kesepian dalam mimpiku dan batinku
Seakan mimpi yang sebenarnya terjadi
Kini apa yang ku dapatkan rasa benci
Semua ku anggap t’lah mati
Kebutuhan akan cinta, wanita, harta, dan rindu
Sudah pudar harapanku, aku lelah begini
Khayalku membawa hidupku terbang ke atas
Kini khayalku pun telah menjatuhkanku
Dunia yang ku anggap penuh gembira
Dunia yang penuh wahana dan tantangan
Dunia penuh rasa semangat berkarya
Semua telah berubah oleh dunia yang nyata
Dunia yang nyata ini menghancurkanku
Hancur, hasrat, harapan, dan keindahan ini
Musnahnya hatiku musnah pula impianku
Mengapa detak jantungku masih berdebar
Dengan perasaan yang seakan aku berhasil
Dialah pilihanku kini t’lah pergi dariku
Kesepian dalam mimpiku dan batinku
Seakan mimpi yang sebenarnya terjadi
Kini apa yang ku dapatkan rasa benci
Semua ku anggap t’lah mati
Kebutuhan akan cinta, wanita, harta, dan rindu
Sudah pudar harapanku, aku lelah begini
Khayalku membawa hidupku terbang ke atas
Kini khayalku pun telah menjatuhkanku
Dunia yang ku anggap penuh gembira
Dunia yang penuh wahana dan tantangan
Dunia penuh rasa semangat berkarya
Semua telah berubah oleh dunia yang nyata
Dunia yang nyata ini menghancurkanku
Hancur, hasrat, harapan, dan keindahan ini
Musnahnya hatiku musnah pula impianku
Senin, 08 Juni 2009
just cinta
malam tak kan pernah kurang
meski tanpa bintang
laiknnya aku menyayangi dirimu
tak kan terhenti tiap detiknya
meski tak pernah selalu jumpa
hati ini ada untukmu
tak kurang seluruh perasaan ini
selalu terpikir dirimu
hanya untuk mu cinta
meski tanpa bintang
laiknnya aku menyayangi dirimu
tak kan terhenti tiap detiknya
meski tak pernah selalu jumpa
hati ini ada untukmu
tak kurang seluruh perasaan ini
selalu terpikir dirimu
hanya untuk mu cinta
semi telah datang
musim berganti . . .
bunga mawar mekar di musimnya
sang kumbang menari mengisap madu
angin menerpa lembut bunga-bunga
menyapa ombak yang bergulung
mendengar kicauan burung yang berebutan
merasakan tetesan hujan turun
menghirup hawa pegunungan
salju putih penyejuk hati
bak irama dalam melodi cinta
penghangat jiwa dalam kesesndirian
seperti rembulan pernama yang menyelimuti bumi
mengubah segala isi dalam hati
teriak saja . . . ,
jika kau ingin lepas
menangis saja . . . ,
jika kau ingin lega
buang jauh rasa kecewa yang kau pendam
dalam benak sanubari
kau.............................,
obat dalam kerinduan
di musim yang berganti
bunga mawar mekar di musimnya
sang kumbang menari mengisap madu
angin menerpa lembut bunga-bunga
menyapa ombak yang bergulung
mendengar kicauan burung yang berebutan
merasakan tetesan hujan turun
menghirup hawa pegunungan
salju putih penyejuk hati
bak irama dalam melodi cinta
penghangat jiwa dalam kesesndirian
seperti rembulan pernama yang menyelimuti bumi
mengubah segala isi dalam hati
teriak saja . . . ,
jika kau ingin lepas
menangis saja . . . ,
jika kau ingin lega
buang jauh rasa kecewa yang kau pendam
dalam benak sanubari
kau.............................,
obat dalam kerinduan
di musim yang berganti
rinduku
baik-baik selalu . . . ,
jika aku hidup 1000 tahun lagi
aku akan mengingatmu selalu . . . ,
meski kita berpisah 999 tahun
. . . j’t aime . . .
aku pengen deket denganmu
kenal jauh denganmu
nyampein rindu buatmu
mimpiin tiap waktu
ku tahu mencintai tiap insan
tapi, . . . . .
memiliki adalah jawaban terindah
buat diriku untukmu
jika aku hidup 1000 tahun lagi
aku akan mengingatmu selalu . . . ,
meski kita berpisah 999 tahun
. . . j’t aime . . .
aku pengen deket denganmu
kenal jauh denganmu
nyampein rindu buatmu
mimpiin tiap waktu
ku tahu mencintai tiap insan
tapi, . . . . .
memiliki adalah jawaban terindah
buat diriku untukmu
Rabu, 03 Juni 2009
fall in love
I can feel love
When the angel coming
I can feel peace
When the love coming
I can feel happily
When the peace coming
I can feel that’s all
If we really to can it
When the angel coming
I can feel peace
When the love coming
I can feel happily
When the peace coming
I can feel that’s all
If we really to can it
damaiku
Malamku dengan kunang
Redup cahaya dalam bayangan malam
Hilangkan kegelapan menggapai
Termenung duduk di tepi pantai
Mendengar desiran ombak menyapu pasir putih
Pantulan rembulan malam yang lirih
Angin menyahut datangnya ombak
Membelah samudra
Melambiakan nyiur pantai
Suasana dingin membungkam emosi
Segelas bir merah teman berbagi
Melepas kerinduan terselubung dalam diri
Jauhkan kebencian yang merenggut kedamaian
Simpan saja dalam anganmu
Jika itu khayalan imajinasimu
Lupakan sejenak dan buatlah anak-anak tersenyum
Redup cahaya dalam bayangan malam
Hilangkan kegelapan menggapai
Termenung duduk di tepi pantai
Mendengar desiran ombak menyapu pasir putih
Pantulan rembulan malam yang lirih
Angin menyahut datangnya ombak
Membelah samudra
Melambiakan nyiur pantai
Suasana dingin membungkam emosi
Segelas bir merah teman berbagi
Melepas kerinduan terselubung dalam diri
Jauhkan kebencian yang merenggut kedamaian
Simpan saja dalam anganmu
Jika itu khayalan imajinasimu
Lupakan sejenak dan buatlah anak-anak tersenyum
putri aku . . .
Puteri . . .
Aku mencintaimu
Karena aku . . .
Cinta kepada Nya
Semoga . . .
Cintamu kepadaku
Menambah cintaku kepada Nya
Aku jatuh di belaianmu
Karena kagumku . . .
Pada kelembutan hatimu
Setiap bayangmu mengiringi laguku
Setiap senyummu terlukis di puisiku
Kini tinggal kenangan dan asa
Biarkan ku pergi lewat senandungku
Ku pendam saja lirik dan baitku ini
Semoga bahagiamu menyertai bahagiaku
Aku mencintaimu
Karena aku . . .
Cinta kepada Nya
Semoga . . .
Cintamu kepadaku
Menambah cintaku kepada Nya
Aku jatuh di belaianmu
Karena kagumku . . .
Pada kelembutan hatimu
Setiap bayangmu mengiringi laguku
Setiap senyummu terlukis di puisiku
Kini tinggal kenangan dan asa
Biarkan ku pergi lewat senandungku
Ku pendam saja lirik dan baitku ini
Semoga bahagiamu menyertai bahagiaku
Jumat, 22 Mei 2009
aku adalah aku
Aku adalah kupu-kupu
Yang keluar dari kepompongnya
Aku adalah bunga yang mekar
Dari bunga mahkota nan indah
Indah terlihat dari pancaran surga
Birunya langit dan buaian angin yang lembut
Aku adalah raja dengan mahkota emas
Jubah biru yang melekat di pundakku
Dengan dayang-dayang menari
Kekuasaan dan kekuatan menyelimuti
Aku ingin terbang dari duniaku
Meninggalkan kegelapan yang menghantuiku
Bawalah aku terbang sahabat malamku
Agar aku melepaskan segala kebesaranku
Meski aku harus menjadi celaan manusia
Tapi aku masih mampu berdiri & berjuang dari kegelapan
Menanti pasangan hidup sejati
Bersanding dengan aku seorang raja
Yang kini telah tak punya kuasa dan tak diakui
Aku bangga pada apa yang aku dapatkan
Itulah rasa syukurku pada Penciptaku
Yang masih memberikan aku kekuatan, kejujuran,
Kebijaksanaan, keimanan yang akan membawaku kembali
Ke rumahku yang sejati dan abadi
Yang keluar dari kepompongnya
Aku adalah bunga yang mekar
Dari bunga mahkota nan indah
Indah terlihat dari pancaran surga
Birunya langit dan buaian angin yang lembut
Aku adalah raja dengan mahkota emas
Jubah biru yang melekat di pundakku
Dengan dayang-dayang menari
Kekuasaan dan kekuatan menyelimuti
Aku ingin terbang dari duniaku
Meninggalkan kegelapan yang menghantuiku
Bawalah aku terbang sahabat malamku
Agar aku melepaskan segala kebesaranku
Meski aku harus menjadi celaan manusia
Tapi aku masih mampu berdiri & berjuang dari kegelapan
Menanti pasangan hidup sejati
Bersanding dengan aku seorang raja
Yang kini telah tak punya kuasa dan tak diakui
Aku bangga pada apa yang aku dapatkan
Itulah rasa syukurku pada Penciptaku
Yang masih memberikan aku kekuatan, kejujuran,
Kebijaksanaan, keimanan yang akan membawaku kembali
Ke rumahku yang sejati dan abadi
Kamis, 21 Mei 2009
gantung aku
Ungu kini kau pergi jauh dariku
Kemenangan dalam dirimu ada dalam hatiku
Bayangan ungumu sebagai baja dalam dada
Karena engkau aku berhasrat
Karena engkau aku memiliki
Karena engkau aku mencintai
Kini masa baru hadir menemaniku
Hasrat tak ada bahkan harapan pun hilang
Penantian telah selesai jawaban pun tiada
Biru langit tertutup awan putih
Matahari pun tertutup awan mendung
Cukup di sini aku tuntaskan segalanya untukmu
Kemenangan dalam dirimu ada dalam hatiku
Bayangan ungumu sebagai baja dalam dada
Karena engkau aku berhasrat
Karena engkau aku memiliki
Karena engkau aku mencintai
Kini masa baru hadir menemaniku
Hasrat tak ada bahkan harapan pun hilang
Penantian telah selesai jawaban pun tiada
Biru langit tertutup awan putih
Matahari pun tertutup awan mendung
Cukup di sini aku tuntaskan segalanya untukmu
bunga matahariku
Mentari fajar menyongsong kemerahan
Lariku mengejar impian pagi hariku
Pagi cerah menemani perjalananku
Panasnya mentari membakar semangatku
Luasnya langit, pikiran kita pun terasa luas
Sejuknya hawa, pikiran kita pun terasa sejuk
Indahnya pemandangan, pikiran kita pun terasa indah
Pahamilah dalam nurani dan pikiran yang bersih
Kesenangan, kepuasan, dan ketenangan hanya di hati
Keluasan, kejernihan, dan kepusatan hanya di akal
Lariku mengejar impian pagi hariku
Pagi cerah menemani perjalananku
Panasnya mentari membakar semangatku
Luasnya langit, pikiran kita pun terasa luas
Sejuknya hawa, pikiran kita pun terasa sejuk
Indahnya pemandangan, pikiran kita pun terasa indah
Pahamilah dalam nurani dan pikiran yang bersih
Kesenangan, kepuasan, dan ketenangan hanya di hati
Keluasan, kejernihan, dan kepusatan hanya di akal
Siapa dia??
Berjalan pagi hari dengan senyuman lebar
Menggali untuk mencari hati
Aku mencari belahan tulang rusuk ini
Mengharapkan do’a terkabulkan
Aku merintih, menangis tanpa air mata
Musnahkan aku tanpa kehadirannya
Kehadiran hijau muda menarik hati
Mungkinkah ia bagian dari jiwa
Menggali untuk mencari hati
Aku mencari belahan tulang rusuk ini
Mengharapkan do’a terkabulkan
Aku merintih, menangis tanpa air mata
Musnahkan aku tanpa kehadirannya
Kehadiran hijau muda menarik hati
Mungkinkah ia bagian dari jiwa
Sabtu, 16 Mei 2009
Ketulusan hati
Mulai menggali dari atas
Hindari tanah dan batu yang keras
Berusahalah dengan sungguh dan tulus ikhlas
Hati yang beku ini akan cinta akhirnya hancur
Tetesan air hujan yang terus berulang
Menghancurkan batu karang beku keras
Keikhlasan dan ketulusan hati yang benar
Melelehkan kebekuan hati orang yang ku nanti
Badai pasti akan cepat berlalu
Musim dan cuaca pasti berganti
Kapan dengan jantung meraku
Aku akan tetap menunggu dengan setia
Hindari tanah dan batu yang keras
Berusahalah dengan sungguh dan tulus ikhlas
Hati yang beku ini akan cinta akhirnya hancur
Tetesan air hujan yang terus berulang
Menghancurkan batu karang beku keras
Keikhlasan dan ketulusan hati yang benar
Melelehkan kebekuan hati orang yang ku nanti
Badai pasti akan cepat berlalu
Musim dan cuaca pasti berganti
Kapan dengan jantung meraku
Aku akan tetap menunggu dengan setia
Senin, 04 Mei 2009
Tak tahu
Malamku semakin larut
Debar jantunku menunggu hadirmu
Saat dering SMS dating jawaban
Apa yang terjadi?
Bukan sebuah keputusan melainkan peertanyaan
Ada tanda keseriusan ku ungkapkan dengan hati berdebar
Menunggu terus lama menantinya
Dia adalah putri pilihan bidadari hatiku
Debar jantunku menunggu hadirmu
Saat dering SMS dating jawaban
Apa yang terjadi?
Bukan sebuah keputusan melainkan peertanyaan
Ada tanda keseriusan ku ungkapkan dengan hati berdebar
Menunggu terus lama menantinya
Dia adalah putri pilihan bidadari hatiku
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Kamis, 30 April 2009
Berjalan
Aku lelah berjalan
Menyusuri bukit yang tinggi
Menelusuri sungai yang panjang
Semoga aku cepat pulang dan senang
Menyusuri bukit yang tinggi
Menelusuri sungai yang panjang
Semoga aku cepat pulang dan senang
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Perangai
Cindai merantau mencari tempat perkemahan
Tersesat dalam jurusan yang berbeda
Melangkah dalam kaki yang lelah
Perut keroncongan menahan laparnya
Tersesat dalam jurusan yang berbeda
Melangkah dalam kaki yang lelah
Perut keroncongan menahan laparnya
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
gairahku
Ku ungkap segala rasa di hati
Tentang getaran detak nadiku
Saat malam purnama
Dan bintang-bintang menari
di redupnya malam
Tentang getaran detak nadiku
Saat malam purnama
Dan bintang-bintang menari
di redupnya malam
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Selasa, 28 April 2009
Detak nadiku
Ku buka coretanmu nan indah
Aba cadabra . . . aba cadabra . . .
Sambaran petir menyayat detak nadiku
Kata demi kata terlukis perangaimu
Sang Amor menancapkan panah hatinya
Mengikat erat dengan rantai emasnya
Membungkam seribu bahasa dari kalbuku
Ku lukiskan wajahmu dengan tinta hitamku
Ku rangkai kata buatmu
Untuk ungkap segala sesuatu tentang kita
Seperti burung yang terbang bebas berpasangan
Dengan gagah mengepakkan sayap indahnya
Aba cadabra . . . aba cadabra . . .
Sambaran petir menyayat detak nadiku
Kata demi kata terlukis perangaimu
Sang Amor menancapkan panah hatinya
Mengikat erat dengan rantai emasnya
Membungkam seribu bahasa dari kalbuku
Ku lukiskan wajahmu dengan tinta hitamku
Ku rangkai kata buatmu
Untuk ungkap segala sesuatu tentang kita
Seperti burung yang terbang bebas berpasangan
Dengan gagah mengepakkan sayap indahnya
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Senin, 27 April 2009
Emosi pudjangga
Tersayang untukmu yang di sana
Jauh merantau mengikuti gerakan angin yang berhembus
Arah matahari dari timur tenggelam ke ufuk barat
Tak pernah lelah kakimu berjalan
Di atas bumi yang bulat serta tanpa ujung
Hanya ada senyuman manis dibalik wajahmu
Yang indah mewarnai bunga-bunga di taman surga
Dunia yang fana
Gulungan ombak hembusan angin sepoi-sepoi
Sinar mentari yang tak pernah lelah menyertai perjalananmu
Akankah engkau pergi meninggalkanku jauh di sini
Tinggal bayanganmu yang ada di dalam benak sang pudjangga
Engkau akan selalu ku kenang dalam setiap coretan tinta
Di atas kertas putih ku menarikan pena emas untukmu
Ingin ku goreskan tinta dari pena emas
Di birumu langit dan putihnya awan
Jauh merantau mengikuti gerakan angin yang berhembus
Arah matahari dari timur tenggelam ke ufuk barat
Tak pernah lelah kakimu berjalan
Di atas bumi yang bulat serta tanpa ujung
Hanya ada senyuman manis dibalik wajahmu
Yang indah mewarnai bunga-bunga di taman surga
Dunia yang fana
Gulungan ombak hembusan angin sepoi-sepoi
Sinar mentari yang tak pernah lelah menyertai perjalananmu
Akankah engkau pergi meninggalkanku jauh di sini
Tinggal bayanganmu yang ada di dalam benak sang pudjangga
Engkau akan selalu ku kenang dalam setiap coretan tinta
Di atas kertas putih ku menarikan pena emas untukmu
Ingin ku goreskan tinta dari pena emas
Di birumu langit dan putihnya awan
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Sabtu, 25 April 2009
Cerita cinta
Ada rindu di hati
Terasa sendu saat sendiri
Melamun berharap ‘tuk jadi pergi
Malam minggu berdua
Dengan modal cinta buta
Ada tawa dikejar satpam
Putar-putar kota
Kayak orang tak punya rumah
Inilah cerita cinta
Kisah dua orang remaja
Saling mengikat janji suci
Sebagai jawaban
Awal kesetiaan
Terasa sendu saat sendiri
Melamun berharap ‘tuk jadi pergi
Malam minggu berdua
Dengan modal cinta buta
Ada tawa dikejar satpam
Putar-putar kota
Kayak orang tak punya rumah
Inilah cerita cinta
Kisah dua orang remaja
Saling mengikat janji suci
Sebagai jawaban
Awal kesetiaan
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Mentari pagi
Bangun pagi-pagi cari sikat gigi
Sang cahaya terlihat di ufuk timur
Barikan kehangatanmu & kehangatan jalan
Kau terangi jalan dengan cahayamu
Ku kayuh sepeda ini melewati bukit-bukit
Menuju cita-cita lama
Putaran dua lingkaran membakar
Suara gaduh dari sepeda tua ini
Harapan adalah milik sang usaha
Bukan asa kalau sudah putus
Jauh dalam dari kegelapan
Akan kembali dengan cahaya kemenangan
Ayo bergegas . . .
Kita sudah dekat
Sang cahaya terlihat di ufuk timur
Barikan kehangatanmu & kehangatan jalan
Kau terangi jalan dengan cahayamu
Ku kayuh sepeda ini melewati bukit-bukit
Menuju cita-cita lama
Putaran dua lingkaran membakar
Suara gaduh dari sepeda tua ini
Harapan adalah milik sang usaha
Bukan asa kalau sudah putus
Jauh dalam dari kegelapan
Akan kembali dengan cahaya kemenangan
Ayo bergegas . . .
Kita sudah dekat
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Selasa, 21 April 2009
Sendiri
Hidup sendiri menyepi dari keramaian
Terpendam emosi-emosi berontak
Masalah menumpuk dalam pikiran
Siapa kan beri jawaban atas setiap pertanyaan
Nyawa di ujung ibu jari
Hidup hanya pasrah pada Illahi
Jauh dari rumah terasa sendiri
Walaupun harta melimpahi diri
Oh.. oh... oh inikah hidup
Kita kaya besok miskin
Apakah tujuan hidup ini,
wahai Dzat Pencipta Alam
ibadah, iman dan taqwa kan membimbing diriku
Terpendam emosi-emosi berontak
Masalah menumpuk dalam pikiran
Siapa kan beri jawaban atas setiap pertanyaan
Nyawa di ujung ibu jari
Hidup hanya pasrah pada Illahi
Jauh dari rumah terasa sendiri
Walaupun harta melimpahi diri
Oh.. oh... oh inikah hidup
Kita kaya besok miskin
Apakah tujuan hidup ini,
wahai Dzat Pencipta Alam
ibadah, iman dan taqwa kan membimbing diriku
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Selasa, 14 April 2009
TUNTUTAN ZAMAN
Hidup dari kekerasan menuju kebahagiaan
Itulah kata mereka yang berdusta
Sejarah akan terus berulang-ulang
Meski perjalanan ini terasa beda
Karena tuntutan zaman orang jadi gila
Kalau tak ikut gila kita ngga’ kebagian
Yang kuasa adalah yang menang
Yang berjuang adalah yang hidup
Zaman berubah manusia berubah
Akal kalah dengan nafsu
Teriakkan amarahmu pada mereka
Siapa salah KAU atau AKU
Itulah kata mereka yang berdusta
Sejarah akan terus berulang-ulang
Meski perjalanan ini terasa beda
Karena tuntutan zaman orang jadi gila
Kalau tak ikut gila kita ngga’ kebagian
Yang kuasa adalah yang menang
Yang berjuang adalah yang hidup
Zaman berubah manusia berubah
Akal kalah dengan nafsu
Teriakkan amarahmu pada mereka
Siapa salah KAU atau AKU
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Rabu, 18 Maret 2009
Duniaku
Perjalanan panjang ini akan selalu membawaku ke dalam putaran dunia.
Menari aku tetap menggerakkan kaki bergerincing
Meski lapuk aku menapakkan langkah
Pancaran semangat tetap jua bertahan
Tetesan peluh memberi tanda hangatnya dunia
Wow ucapan rasa kagum
Bagian dunia yang menjadi misteri
Lama terperangkap kawan dunia
Aku tetap menuju tujuan awal
Mengitari dunia dan mengakhirinya
Menari aku tetap menggerakkan kaki bergerincing
Meski lapuk aku menapakkan langkah
Pancaran semangat tetap jua bertahan
Tetesan peluh memberi tanda hangatnya dunia
Wow ucapan rasa kagum
Bagian dunia yang menjadi misteri
Lama terperangkap kawan dunia
Aku tetap menuju tujuan awal
Mengitari dunia dan mengakhirinya
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Kamis, 19 Februari 2009
22:26:41
Cinta menjadi belenggu
Memendam segala galau dan resah
Mengalir seperti kehidupan dalam kebahagiaan
Demi memendam perasaan sayang
Yang terkadang tak terukur
Tetapi,
Tetap terhitung lamanya waktu
Memendam segala galau dan resah
Mengalir seperti kehidupan dalam kebahagiaan
Demi memendam perasaan sayang
Yang terkadang tak terukur
Tetapi,
Tetap terhitung lamanya waktu
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Senin, 05 Januari 2009
berlayar ke pulau
Ketika melihat pulau yang jauh
Aku ingin mendayung ke sana sendirian
Menemukan harta karun di sana
Menjadikan rumah impian
Ku berulang kali berlayar
Mengarungi samudra luas
Dengan jiwa kebanggaan
Keberhasilan yang tak pernah dirasakan orang
Semua pun berlalu
Seiring ombak yang membawaku
Angin yang membisikku
Nyanyian burung liar di samudra lepas
Harusnya aku berlayar ke sana
Dengan kapal yang besar
Membawa orang-orang di sini
Menjadikan mereka berhasil
Sehingga tak ada kemiskinan
Yang menjadikan dilema kehidupan
Keterpurukan jeritan dan tangis
Aku ingin mendayung ke sana sendirian
Menemukan harta karun di sana
Menjadikan rumah impian
Ku berulang kali berlayar
Mengarungi samudra luas
Dengan jiwa kebanggaan
Keberhasilan yang tak pernah dirasakan orang
Semua pun berlalu
Seiring ombak yang membawaku
Angin yang membisikku
Nyanyian burung liar di samudra lepas
Harusnya aku berlayar ke sana
Dengan kapal yang besar
Membawa orang-orang di sini
Menjadikan mereka berhasil
Sehingga tak ada kemiskinan
Yang menjadikan dilema kehidupan
Keterpurukan jeritan dan tangis
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
awal langkahku
Saat mentari bangunkan pagiku
Ku buka lembaran hidup baru
Mengawali langkah menuju prestasi
Ku ingat malam kesendirianku
Menjadi lawan tangguhku
Kini aku telah terbebas
Lepas dari semua belenggu
Saat ini
Aku telah berdikari
Memandang masa depan
Kan kuberikan harapan baru
Kepada mereka yang lemah
Agar hidup selayaknya
Penuh kebahagiaan
Saat kebebasan
Menjadikan senyuman dunia
Berbagi rasa dengan mereka
Memberikan secuil nasi
Menjadi topangan keluarga mereka
Saat terindah
Aku melihat senyuman mereka
Lebih indah dari kemarin
Sebuah ketulusan harapan
Kini telah menjadi kenyataan
Ku buka lembaran hidup baru
Mengawali langkah menuju prestasi
Ku ingat malam kesendirianku
Menjadi lawan tangguhku
Kini aku telah terbebas
Lepas dari semua belenggu
Saat ini
Aku telah berdikari
Memandang masa depan
Kan kuberikan harapan baru
Kepada mereka yang lemah
Agar hidup selayaknya
Penuh kebahagiaan
Saat kebebasan
Menjadikan senyuman dunia
Berbagi rasa dengan mereka
Memberikan secuil nasi
Menjadi topangan keluarga mereka
Saat terindah
Aku melihat senyuman mereka
Lebih indah dari kemarin
Sebuah ketulusan harapan
Kini telah menjadi kenyataan
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Sabtu, 03 Januari 2009
10 malam di bulan Januari
Selamat tinggal
Selamat jalan
Sayonara
Hanya Engkau
Kekasihku n’ Sahabatku
Biarkan waktu kan menggantikanmu
Dengan bayangan hatiku
Lupakan saja
Benih cinta yang pernah ku tanam
Aku tak ingin ada penyesalan
Luka yang memendam
Membakar semua harapanmu
Selamat jalan
Sayonara
Hanya Engkau
Kekasihku n’ Sahabatku
Biarkan waktu kan menggantikanmu
Dengan bayangan hatiku
Lupakan saja
Benih cinta yang pernah ku tanam
Aku tak ingin ada penyesalan
Luka yang memendam
Membakar semua harapanmu
Label:
inspirasi,
puisi,
puisi cinta
Langganan:
Postingan (Atom)