Anita . . .
Kau bangunkan aku
Dalam bayangan mimpiku
Rinduku hanya untukmu
Anita . . .
Memoriku selalu ada dirimu
Melangkahku ada bayanganmu
Gejolak hati menggetarkanku
Anita . . .
Sinar matamu penuh damai
Menembus perisai hatiku
Bagaikan bintang malam terpancar
Menembus gelapnya langit malam
Anita . . .
Kau sahabat malamku
Datang membawa cinta
Melangkah dengan puisi
Anita . . .
Kau gadis impianku
Selasa, 30 Juni 2009
kasih
Kau…
Bunga mawar mekar tumbuh merekah
Tiupan angin membawa harum senyummu
Kumbang terbang bebas di angkasa
Mahkota indahmu membawa hasrat kumbang
Lirih suaramu memanggilku
Lantunan nadi terdengar jelas di detakku
Gelombang di lautan menerpa langkahku
Menjemput kau di sana . . .
Ku pasrah dan layu
Takdir telah mengubah cinta dan kasih
Kebaikan hati menepi
Bagai buih terseret ombak ke pantai
Kau . . .
Cinta yang tak kan pudar
Angan dan kenangan yang tak kan mati
Lantunan lagu dan puisi melekat di batinku
Selamat jalan cinta sejati
Ku kan tetap mengagumimu di sini
Kasih . . .
Bunga mawar mekar tumbuh merekah
Tiupan angin membawa harum senyummu
Kumbang terbang bebas di angkasa
Mahkota indahmu membawa hasrat kumbang
Lirih suaramu memanggilku
Lantunan nadi terdengar jelas di detakku
Gelombang di lautan menerpa langkahku
Menjemput kau di sana . . .
Ku pasrah dan layu
Takdir telah mengubah cinta dan kasih
Kebaikan hati menepi
Bagai buih terseret ombak ke pantai
Kau . . .
Cinta yang tak kan pudar
Angan dan kenangan yang tak kan mati
Lantunan lagu dan puisi melekat di batinku
Selamat jalan cinta sejati
Ku kan tetap mengagumimu di sini
Kasih . . .
Rabu, 24 Juni 2009
mysteri cinta
Saat awal kita jumpa
Di suatu suasana pesta
Ku t’lah menaruh hati padamu
Tak kuasa ingin ku katakan
Tapi tak kumengerti
Ku hanya bisa melirikmu
Menatap dengan penuh harap
Agar ku bisa bersanding denganmu
Semua pun sirna
Saat kau memiliki hati lain
Ku hampa menyesali
Terkadang membuatku tak mengeri
Andai waktu bisa kembali
Ku tak kan melewati waktu itu
Untuk ungkap isi hati
Sudah . . . ,
Semua sudah lewaat
Biar ku pendam saja
Untuk kenangan di masa tuaku
Di suatu suasana pesta
Ku t’lah menaruh hati padamu
Tak kuasa ingin ku katakan
Tapi tak kumengerti
Ku hanya bisa melirikmu
Menatap dengan penuh harap
Agar ku bisa bersanding denganmu
Semua pun sirna
Saat kau memiliki hati lain
Ku hampa menyesali
Terkadang membuatku tak mengeri
Andai waktu bisa kembali
Ku tak kan melewati waktu itu
Untuk ungkap isi hati
Sudah . . . ,
Semua sudah lewaat
Biar ku pendam saja
Untuk kenangan di masa tuaku
ting ting
Di sini ku merindukanmu
Di sana ku hanya memandangmu
Sir qolbu menggelegar luas
Memberikan nur ragawi
Bisiki aku tentang dia
Pembawa risalah hati
Tentang rasa cinta ini
Inspirasi tsamrah hasrat batini
Untukmu di bulan Mei
Ku ingin mengawali lirihku
Seorang pecinta rahasia
’tuk menahan gregetnya qolbu
Meski ku t’lah bebas
Melepas terbang bersama angin
Ku tahan segala khayalku
Demi cinta yang tak ingin ku nodai
Di sana ku hanya memandangmu
Sir qolbu menggelegar luas
Memberikan nur ragawi
Bisiki aku tentang dia
Pembawa risalah hati
Tentang rasa cinta ini
Inspirasi tsamrah hasrat batini
Untukmu di bulan Mei
Ku ingin mengawali lirihku
Seorang pecinta rahasia
’tuk menahan gregetnya qolbu
Meski ku t’lah bebas
Melepas terbang bersama angin
Ku tahan segala khayalku
Demi cinta yang tak ingin ku nodai
cinta itu
Apa itu cinta . . . ,
Hanya beri tangis dan bahagia
Kadang menipu kebearan
Demi tercapainya nafsu manusiawi
Memaksakan cinta orang lain
Sebagai pelarian semata
Agar tabah menghadapi cemburu
Mengupas kenangan terlewati
Ketulusan nurani pun terlontar
Saat ungkap misi sejati
Dalam detik kasih sayang
Aku pun rela mati untuknya
Demi kekasih yang dicintai
Meski telah jadi milik orang lain
Cinta sejati tak kan pernah mati
Walau ku harus menebus nyawa
Hanya beri tangis dan bahagia
Kadang menipu kebearan
Demi tercapainya nafsu manusiawi
Memaksakan cinta orang lain
Sebagai pelarian semata
Agar tabah menghadapi cemburu
Mengupas kenangan terlewati
Ketulusan nurani pun terlontar
Saat ungkap misi sejati
Dalam detik kasih sayang
Aku pun rela mati untuknya
Demi kekasih yang dicintai
Meski telah jadi milik orang lain
Cinta sejati tak kan pernah mati
Walau ku harus menebus nyawa
Senin, 15 Juni 2009
merana
Langkah kemenangan dalam setiap batinku
Upaya untuk mengakar dalam setiap sesatku
Bangunkan aku jika aku masih bernyawa
Dan lalui aku jika aku masih bernyawa
Bahaya menanti dari pandangan mata ini
Dengan mengembalikan beban yang mendekatiku
Lihatlah dunia yang jauh dan liar ini
Semakin menatap jauh oleh lingkaran kehidupan dunia ini
Aku semakin sirna
Kebencian menanti dalam hadirku
Bangunkan aku dari tidur gelapku
Orang yang bijaksana adalah orang yang tahu
Dan tahu kalau dia itu orang yang tahu
Mutiara emas rentetan aliran alunan irama jiwaku
Upaya untuk mengakar dalam setiap sesatku
Bangunkan aku jika aku masih bernyawa
Dan lalui aku jika aku masih bernyawa
Bahaya menanti dari pandangan mata ini
Dengan mengembalikan beban yang mendekatiku
Lihatlah dunia yang jauh dan liar ini
Semakin menatap jauh oleh lingkaran kehidupan dunia ini
Aku semakin sirna
Kebencian menanti dalam hadirku
Bangunkan aku dari tidur gelapku
Orang yang bijaksana adalah orang yang tahu
Dan tahu kalau dia itu orang yang tahu
Mutiara emas rentetan aliran alunan irama jiwaku
lariku
Sejauh mataku memandang
Engkaulah yang menghalangiku
Ku hargai kesetiaanmu, tapi . . .
Berilah setiamu buatku
Aku ingin menatapmu
Dengan jiwa sejatimu
Bukan sebagai orang lain
Dan jubah yang kau pakai
Karena jika demikian
Aku bukan bicara padamu
Melainkan pada orang lain
Engkaulah yang menghalangiku
Ku hargai kesetiaanmu, tapi . . .
Berilah setiamu buatku
Aku ingin menatapmu
Dengan jiwa sejatimu
Bukan sebagai orang lain
Dan jubah yang kau pakai
Karena jika demikian
Aku bukan bicara padamu
Melainkan pada orang lain
kesenduan hati
Keyakinan hatiku akan cinta mulai pudar
Mengapa detak jantungku masih berdebar
Dengan perasaan yang seakan aku berhasil
Dialah pilihanku kini t’lah pergi dariku
Kesepian dalam mimpiku dan batinku
Seakan mimpi yang sebenarnya terjadi
Kini apa yang ku dapatkan rasa benci
Semua ku anggap t’lah mati
Kebutuhan akan cinta, wanita, harta, dan rindu
Sudah pudar harapanku, aku lelah begini
Khayalku membawa hidupku terbang ke atas
Kini khayalku pun telah menjatuhkanku
Dunia yang ku anggap penuh gembira
Dunia yang penuh wahana dan tantangan
Dunia penuh rasa semangat berkarya
Semua telah berubah oleh dunia yang nyata
Dunia yang nyata ini menghancurkanku
Hancur, hasrat, harapan, dan keindahan ini
Musnahnya hatiku musnah pula impianku
Mengapa detak jantungku masih berdebar
Dengan perasaan yang seakan aku berhasil
Dialah pilihanku kini t’lah pergi dariku
Kesepian dalam mimpiku dan batinku
Seakan mimpi yang sebenarnya terjadi
Kini apa yang ku dapatkan rasa benci
Semua ku anggap t’lah mati
Kebutuhan akan cinta, wanita, harta, dan rindu
Sudah pudar harapanku, aku lelah begini
Khayalku membawa hidupku terbang ke atas
Kini khayalku pun telah menjatuhkanku
Dunia yang ku anggap penuh gembira
Dunia yang penuh wahana dan tantangan
Dunia penuh rasa semangat berkarya
Semua telah berubah oleh dunia yang nyata
Dunia yang nyata ini menghancurkanku
Hancur, hasrat, harapan, dan keindahan ini
Musnahnya hatiku musnah pula impianku
Senin, 08 Juni 2009
just cinta
malam tak kan pernah kurang
meski tanpa bintang
laiknnya aku menyayangi dirimu
tak kan terhenti tiap detiknya
meski tak pernah selalu jumpa
hati ini ada untukmu
tak kurang seluruh perasaan ini
selalu terpikir dirimu
hanya untuk mu cinta
meski tanpa bintang
laiknnya aku menyayangi dirimu
tak kan terhenti tiap detiknya
meski tak pernah selalu jumpa
hati ini ada untukmu
tak kurang seluruh perasaan ini
selalu terpikir dirimu
hanya untuk mu cinta
semi telah datang
musim berganti . . .
bunga mawar mekar di musimnya
sang kumbang menari mengisap madu
angin menerpa lembut bunga-bunga
menyapa ombak yang bergulung
mendengar kicauan burung yang berebutan
merasakan tetesan hujan turun
menghirup hawa pegunungan
salju putih penyejuk hati
bak irama dalam melodi cinta
penghangat jiwa dalam kesesndirian
seperti rembulan pernama yang menyelimuti bumi
mengubah segala isi dalam hati
teriak saja . . . ,
jika kau ingin lepas
menangis saja . . . ,
jika kau ingin lega
buang jauh rasa kecewa yang kau pendam
dalam benak sanubari
kau.............................,
obat dalam kerinduan
di musim yang berganti
bunga mawar mekar di musimnya
sang kumbang menari mengisap madu
angin menerpa lembut bunga-bunga
menyapa ombak yang bergulung
mendengar kicauan burung yang berebutan
merasakan tetesan hujan turun
menghirup hawa pegunungan
salju putih penyejuk hati
bak irama dalam melodi cinta
penghangat jiwa dalam kesesndirian
seperti rembulan pernama yang menyelimuti bumi
mengubah segala isi dalam hati
teriak saja . . . ,
jika kau ingin lepas
menangis saja . . . ,
jika kau ingin lega
buang jauh rasa kecewa yang kau pendam
dalam benak sanubari
kau.............................,
obat dalam kerinduan
di musim yang berganti
rinduku
baik-baik selalu . . . ,
jika aku hidup 1000 tahun lagi
aku akan mengingatmu selalu . . . ,
meski kita berpisah 999 tahun
. . . j’t aime . . .
aku pengen deket denganmu
kenal jauh denganmu
nyampein rindu buatmu
mimpiin tiap waktu
ku tahu mencintai tiap insan
tapi, . . . . .
memiliki adalah jawaban terindah
buat diriku untukmu
jika aku hidup 1000 tahun lagi
aku akan mengingatmu selalu . . . ,
meski kita berpisah 999 tahun
. . . j’t aime . . .
aku pengen deket denganmu
kenal jauh denganmu
nyampein rindu buatmu
mimpiin tiap waktu
ku tahu mencintai tiap insan
tapi, . . . . .
memiliki adalah jawaban terindah
buat diriku untukmu
Rabu, 03 Juni 2009
fall in love
I can feel love
When the angel coming
I can feel peace
When the love coming
I can feel happily
When the peace coming
I can feel that’s all
If we really to can it
When the angel coming
I can feel peace
When the love coming
I can feel happily
When the peace coming
I can feel that’s all
If we really to can it
damaiku
Malamku dengan kunang
Redup cahaya dalam bayangan malam
Hilangkan kegelapan menggapai
Termenung duduk di tepi pantai
Mendengar desiran ombak menyapu pasir putih
Pantulan rembulan malam yang lirih
Angin menyahut datangnya ombak
Membelah samudra
Melambiakan nyiur pantai
Suasana dingin membungkam emosi
Segelas bir merah teman berbagi
Melepas kerinduan terselubung dalam diri
Jauhkan kebencian yang merenggut kedamaian
Simpan saja dalam anganmu
Jika itu khayalan imajinasimu
Lupakan sejenak dan buatlah anak-anak tersenyum
Redup cahaya dalam bayangan malam
Hilangkan kegelapan menggapai
Termenung duduk di tepi pantai
Mendengar desiran ombak menyapu pasir putih
Pantulan rembulan malam yang lirih
Angin menyahut datangnya ombak
Membelah samudra
Melambiakan nyiur pantai
Suasana dingin membungkam emosi
Segelas bir merah teman berbagi
Melepas kerinduan terselubung dalam diri
Jauhkan kebencian yang merenggut kedamaian
Simpan saja dalam anganmu
Jika itu khayalan imajinasimu
Lupakan sejenak dan buatlah anak-anak tersenyum
putri aku . . .
Puteri . . .
Aku mencintaimu
Karena aku . . .
Cinta kepada Nya
Semoga . . .
Cintamu kepadaku
Menambah cintaku kepada Nya
Aku jatuh di belaianmu
Karena kagumku . . .
Pada kelembutan hatimu
Setiap bayangmu mengiringi laguku
Setiap senyummu terlukis di puisiku
Kini tinggal kenangan dan asa
Biarkan ku pergi lewat senandungku
Ku pendam saja lirik dan baitku ini
Semoga bahagiamu menyertai bahagiaku
Aku mencintaimu
Karena aku . . .
Cinta kepada Nya
Semoga . . .
Cintamu kepadaku
Menambah cintaku kepada Nya
Aku jatuh di belaianmu
Karena kagumku . . .
Pada kelembutan hatimu
Setiap bayangmu mengiringi laguku
Setiap senyummu terlukis di puisiku
Kini tinggal kenangan dan asa
Biarkan ku pergi lewat senandungku
Ku pendam saja lirik dan baitku ini
Semoga bahagiamu menyertai bahagiaku
Langganan:
Postingan (Atom)